Sabtu, 23 Januari 2010

Poster Sains Untuk Sekolah

Masih berkaitan dengan tulisan-tulisan tentang poster sains. Sebuah ide kemudian muncul setelah melihat-lihat beberapa poster sains yang saya temukan dari internet. Ide tersebut adalah pemanfaatan poster sains untuk pembelajaran sains di sekolah. Yah, poster sains untuk menanamkan konsep-konsep sains untuk siswa.
Walaupun memang harus diakui dewasa ini dunia digital sudah begitu maju, namun ada beberapa sisi yang tetap harus diakui merupakan kelemahan untuk dunia digital. Di antaranya adalah perangkat yang dibutuhkan umumnya mahal, membutuhkan sumber energi listrik, ketersediaan sinyal (untuk koneksi internet), kenyamanan dalam mengakses yang dibatasi oleh dimensi perangkat yang umumnya mudah dibawa tapi kecil atau cukup besar tapi boros sumber energi, serta efisiensi waktu.
Poster sains sebagai sumber belajar cukup mudah penggunaannya dan praktis. Cukup sediakan posternya kemudian cari tempat yang cocok, mudah dijangkau oleh siswa untuk dibaca untuk menaruhnya. Tidak butuh waktu yang lama untuk menunggu perangkat digital melakukan bootingload bahan pelajaran. Hemat energi listrik serta tidak mahal. Poster juga tidak membuat mata bekerja keras hanya untuk membaca setiap hurufnya dibandingkan dengan membaca di depan layar monitor atau di layar perangkat yang berukuran kecil, terkecuali poster tersebut tidak berada di tempat yang cocok seperti berada di luar kelas yang terkena sinar matahari sehingga menyilaukan mata. Kelemahan terbesar poster adalah membutuhkan tempat yang banyak, terlebih ukuran poster tidak sekecil selebaran. atau untuk menunggu perangkat digital me-
Baiklah, kita akhiri perbincangan mengenai plus-minus poster sebagai sarana belajar. Selanjutnya adalah bagaimana mendapatkan poster sains. Ada beberapa cara yang bisa ditempuh. Di bawah ini adalah di antaranya.
  • Mengambil poster-poster yang tersebar luas secara gratis di internet kemudian mencetaknya secara sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak yang berkepentingan. Untuk memperbanyak poster yang didapatkan softcopy-nya dari internet, selain diusahakan sendiri oleh pihak sekolah, bisa juga dengan menggandeng pihak lain, semisal Dinas Pendidikan setempat/pusat atau pihak percetakan. Dengan bekerjasama dengan pihak percetakan, mungkin saja poster hasil cetakan bisa dijual lagi ke pihak lain. Hm..., salah satu usaha produktif yang patut dicoba. Tentunya tetap memperhatikan lisensi dari tiap poster. :)
  • Selain mengambil poster-poster dari internet, langkah lain adalah melakukan translasi/adopsi poster yang terdapat di internet. Tentunya setiap poster yang beredar di internet tidak semuanya berbahasa Indonesia. Untuk efektifnya pembelajaran, penggunaan bahasa yang dipahami tentunya tidak boleh diabaikan. Menggunakan bahasa asing, terlihat 'keren' tapi bisa jadi tidak efektif. Selain kendala bahasa, beberapa materi yang berada di poster yang beredar di internet tidak semuanya diperlukan bahkan ada yang harus ditambahkan atau dikurangi atau disesuaikan. Proses adaptasi bisa jadi dibutuhkan. Adaptasi tingkat materi yang harus disesuaikan untuk tiap tingkat sekolah. Walaupun terlihat 'hebat', tapi materi perguruan tinggi tingkat lanjut tetap saja kurang bermanfaat bila diberikan di tingkat menengah pertama. :)
  • Nah, cara ketiga adalah dengan murni membuat poster dari nol. Idenya bisa didapatkan dari buku-buku pelajaran yang seringkali diajarkan. Dengan begini, si pengajar mendapatkan beberapa keuntungan. 1) Keuntungan untuk mempelajari isi materi sebelum diajarkan, 2) Keuntungan untuk membuat poster dengan bahasa sendiri yang bahasanya sesederhana mungkin untuk dapat dicerna peserta didik, 3) Keuntungan untuk keterampilan membuat poster sendiri. :) Ayo, membuat poster sendiri...!!!
  • Cara terakhir adalah memesan poster yang sudah siap pakai dari penerbit poster. Apakah penerbitnya berasal dari dalam negeri atau dari luar negeri. Namun cara terakhir ini kurang bisa diperoleh bila diusahakan dari dalam negeri. Selama ini mengunjungi tempat-tempat penjualan alat-alat belajar, jarang sekali dan bahkan tidak pernah menjumpai poster-poster yang inovatif dan kreatif dalam desain dan isi poster tersebut. Hm... mungkin juga karena saya yang kurang banyak jalan-jalan. Hehehe... :)
Dari sisi materi, menurut saya poster bisa dibagi dua, yaitu 1) poster yang berisi materi-materi pokok pelajaran atau 2) poster yang berisi pengetahuan-pengetahuan populer/tambahan. Dan menurut pengalaman pribadi, poster yang berisi pengetahuan populer/tambahan lebih banyak menarik minat pembaca dibanding materi pokok. Alasannya bisa jadi materi pokok sudah biasa didapatkan di buku-buku teks. Sedangkan pengetahuan populer, belum tentu disertakan di semua buku teks.


Sumber: http://sutriadi.co.cc/?q=poster.sains.sekolah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar